Rabu, 12 Juni 2013
Pertemuan terakhir kelas pedagogi.. :(
Hari ini iterakhir
masuk dikelas pedagogi. Padahal rasanya baru beberapa minggu yang lalu masuk
kelas ini dan mencoba memahami mata kuliah ini. Jadi Ingat di hari pertama
kuliah ini, saya sempat ragu untuk mengambil mata kuliah pedagogi apalagi ketika
tugas individu wawancara guru diberikan.. Dan sekarang ternyata mata kuliah
yang awalnya saya pilih karena “sepertinya menarik” sudah berada di pertemuan
terakhir. Terima kasih untuk Bu Dina dan Bu Lita yang telah mengajar dan
membimbing kami di mata kuliah ini.. Dan juga teman-teman seperjuangan di kelas
pedagogi atas kerja samanya selama ini.. J Semoga kita mendapat nilai yang baik untuk
mata kuliah ini ya teman-teman.. J
PERBEDAAN PEDAGOGI DAN ANDRAGOGI
PERBEDAAN PEDAGOGI DAN ANDRAGOGI
Malcolms S. Knowles membedakan antara pedagogi dan andragogi seperti dalam tabel berikut:
PEDAGOGI
|
ANDRAGOGI
|
Pembelajar disebut “siswa”
atau “anak didik.”
|
Pembelajar disebut “siswa”
atau “anak didik.”
|
Gaya belajar
dependen.
|
Gaya belajar
independen
|
Tujuan ditentukan
sebelumnya.
|
Tujuan Fleksibel
|
Diasumsikan bahwa siswa
tidak berpengalaman dan/atau kurang informasi.
|
Diasumsikan bahwa
peserta didik memiliki pengalaman untuk berkontribusi
|
Metode pelatihan
pasif, seperti metode kuliah/ceramah.
|
Menggunakan metode
pelatihan aktif
|
Guru mengontrol
waktu dan kecepatan.
|
Pembelajaran mempengaruhi
waktu dan kecepatan
|
Peserta berkontribusi
sedikit pengalaman
|
Keterlibatan atau kontribusi
peserta sangat penting
|
Belajar berpusat
pada isi atau pengetahuan teoritis.
|
Belajar dan berpusat
pada masalah kehidupan nyata
|
Guru sebagai sumber
utama yang memberikan ide-ide dan contoh.
|
Peserta dianggap
sebagai sumber daya utama untuk ide-ide dan contoh
|
Jumat, 07 Juni 2013
TESTIMONI DISKUSI ONLINE PEDAGOGI
Kuliah online hari ini
menyenangkan J. Bisa diskusi sama satu kelas, meskipun kadang kurang lancar karena
masalah jaringan tapi sepertinya semua bersemangat saling menyapa dan melakukan
apa yang diminta oleh Ibu Dina.. J J Meskipun pada akhirnya tugas yang harus
dikumpul cuma bisa dikerjakan semampunya tapi kuliah ini sangat menambah
pengalaman.
Rabu, 22 Mei 2013
BAB III: PROFIL GURU YANG BAIK
PROFIL GURU YANG BAIK
PENDIDIKAN
GURU
Pendidikan prajabatan guru (preservice
teacher education) adalah kebijakan dan prosedur yang dirancang untuk
membekali calon guru dengan pengetahuan, sikap, perilaku, dan keterampilan yang
mereka butuhkan untuk melakukan tugas-tugas secara efektif dalam kelas,
sekolah, dan masyarakat luas setelah mereka menjalankan tugas sesungguhnya.
CALON GURU
Pembagian kurikulum pendidikan bagi calon guru:
- pengetahuan dan keterampilan yang berkaitan dengan filsafat pendidikan, sejarah pendidikan, psikologi pendidikan, dan sosiologi pendidikan.
- Pengetahuan yang berkaitan dengan proses pembelajaran proses pembelajaran dan evaluasi pendidikan, serta pengembangan ilmu.
- Pengetahuan dan keterampilan yang berkaitan dengan bidang sudi bagi calon guru bidang studi dan kegurukelasan bagi calon guru kelas.
- Pengetahuan dan keterampilan khusus yang diperoleh melalui praktik mengajar di kelas atau bentuk lain dari praktik pendidIkan.
MEMBANGUN KEYAKINAN
Menurut Bransford dkk. (2005), trust (keyakinan) akan panggilan profesinya menjadi hal terpenting yang harus dimiliki guru. Berkaitan dengan faktor yang memotivasi minat dan keyakinan calon guru selama menjalani pendidikan persiapan, ada dua hal yang perlu diperhatikan:
- Pekerjaan yang ada menunjukkan bahwa calon masuk ke program pendidikan guru dengan seperangkat keyakinan tentang mengajar, ruang kelas, dan pengalaman pendidikan mereka sendiri.
- Sebagian besar keyakinan guru bekerja didasarkan pada pendidikan dalam jabatan, bukan dari pendidikan prajabatan yang kerap menimbulkan masalah.
Dengan demikian, keyakinan calon guru akan profesi yang akan ditekuninya kemudian sangat berguna untuk memahami kualitas pengajaran di masa depan. Willcox-Herzog (2002) meyakini sepenuhnya bahwa ada korespondensi antara keyakinan akan profesi dan kemampuan praktik pembelajaran. Namun, tentu tidak cukup adail untuk menggunakan nilai pengalaman praktik sebagai penentu mutlak kriteria calon guru yang baik.
Rabu, 08 Mei 2013
Guru Frustasi dan Guru yang Baik
GURU FRUSTASI DAN GURU YANG BAIK
Berdasarkan hasil penelitian Harris Interactive (2006),beberapa permasalahan yang umumnya dihadapi guru adalah:
- Tidak cukup waktu merencanakan pembelajaran (65%)
- Gaji tidak sesuai dengan beban pekerjaan (64%)
- Guru yang memandang bahwa membantu siswa secara individual sebagai salah satu tantangan berat (60%)
- Guru yang mempersepsikan bahwa prestise profesional masih jauh dari harapan (37%)
- Guru yang memandang bahwa pelaksanaan pembelajaran di kelas merupakan tantangan berat (34%).
Ciri-ciri guru yang menyebabkan siswanya frustasi akibat kinerja buruk guru ketika melakukan proses pembelajaran:
- Pandangan negatif terhadap kegiatan mengajar atau pekerjaan mereka.
- Sibuk bekerja dan kurangnya varietas dalam kegiatan kelas.
- Kecongkakan.
- Kurangnya pengetahuan.
- Tidak mengenal banyak tentang siswanya.
- Keengganan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan siswa.
- Apati
2. Guru yang Baik
Marie F. Hassett mengemukakan bahwa ketika berbicara tentang kualitas mengajar seorang guru, fokusnya berkaitan dengan masalah-masalah teknik, konten, dan prestasi. Beberapa orang berpendapat bahwa kemampuan komunikasi lebih penting.
Guru yang baik memiliki ciri-ciri:
- memiliki kesadaran akan tujuan;
- memiliki harapan akan keberhasilan bagi semua siswa;
- mentolerasi ambiguitas;
- menunjukkan kemauan beradaptasi dan berubah untuk memenuhi kebutuhan siswa;
- merasa tidak nyaman jika kurang mengetahui;
- mencerminkan komitmen pada pekerjaan mereka;
- belajar dari berbagai model;
- menikamati pekerjaan dan siswa mereka.
Revisi Laporan Pedagogi
KELOMPOK 2
A. TEMA:
"MARI BERKREASI"
B. KESIMPULAN HASIL OBSERVASI:
1. Subjek : Murid TK Happy Holy Kids
Materi yang akan diajarkan : Cuci Tangan dan Sikat gigi
Pada awalnya kelompok sepakat untuk mengajarkan cara cuci tangan dan sikat gigi pada anak-anak TK karena menurut kelompok masih banyak anak-anak yang belum tahu cara cuci tangan dan sikat gigi yang baik selain itu di sekolah pun memang hal ini tidak diajarkan atau tidak menjadi bagian dari kurikulum sekolah. Cara pengajaran yang akan kelompok gunakan bukan hanya dengan memberikan informasi tetapi juga ada praktek secara langsung bagaimana cara mencuci tangan dan sikat gigi yang baik agar anak-anak lebih paham dengan yang kelompok ajarkan. Akan tetapi kegiatan ini gagal kelompok laksanakan karena keterbatasan dari sekolah tersebut untuk melakukan kegiatan ini dan kebanyakan dari murid tidak bisa mengikuti kegiatan ini setelah pulang sekolah, sedangkan di jam sekolah sendiri sudah banyak kegiatan yang harus mereka laksanakan.
2. Subjek : Murid PAUD Nadine
Materi yang diajarkan : Menggambar dan Mewarnai
Kelompok mencari tempat lain untuk mengajar dan ketemulah PAUD Nadine ini. Kelompok kemudian mengobservasi dan mewawancara pemilik sekolah untuk menentukan materi yang diajarkan mengingat materi yang ingin kelompok ajarkan sebelumnya (cuci tangan dan gosok gigi) sepertinya kurang tepat bila diajarkan di PAUD. Berdasarkan hasil wawancara kelompok mendapat informasi kalau PAUD ini akan mengikuti perlombaan menggambar dan mewarnai, untuk itu kelompok memutuskan untuk mengajarkan materi ini kepada mereka.
C. PERENCANAAN:
- Landasan Teori:
Teori utama yang kelompok gunakan untuk kegiatan ini adalah teori tentang hal-hal yang perlu diperhatikan oleh guru untuk membantu siswa dapat berkembang secara baik yaitu:
- Selalu mengharapkan siswa lebih baik dari yang seharusnya diharapkan oleh siswa itu sendiri
- Menekankan hal yang positif, selalu berhati-hati memuji pekerjaan yang baik dari siswanya.
- Menunjukkan keramahan dan secara jujur dapat menampakan rasa tidak suka kepada siswa secara dan hati-hati, dan menekankan sedemikian rupa masalah atau gangguan pribadi didepan siswa
- Berteman baik dengan siswa, tetapi tidak seperti hubungan siswa dengan siswa
- Tidak pernah menyerah dalam menghadapi perilaku siswa dan tidak mengkategorikan atau ‘melabeli’ siswa secara permanen.
Selain itu kelompok juga menggunakan teori 10 top kualitas pendidik yang baik seperti :
1) Confidence atau keyakinan diri sendiri.
Guru yang baik akan memiliki keyakinan diri ketika menghadapi suatu
kesulitan dan tantangan.
2) Patience atau kesabaran.
Guru yang baik harus sabar menghadapi murid. Mereka mau
menjelaskan,mengetahui dan akhirnya menerima bahwa hal itu masuk akal.
3) True compassion for their students atau memiliki rasa kasih sayang sejati
pada siswanya
Guru yang baik peduli dengan siswanya sebagai individu dan mau iku
membantunya. Mereka bisa menilai mana siswa yang membutuhkan
perhatian ekstra dan memberikan apa yang dibutuhkan siswanya tersebut
dengan senang hari
4) Understanding atau pemahaman.
Guru yang baik memiliki pemahaman yang benar tentang bagaimana cara
mengajar. mereka tidak memiliki teknik pengajaran yang kaku dan bersikeras
menggunakannya sehingga hal ini membantu siswa dalam belajar.
5) The ability to look at life in a different way and to explain a topic in a
different way atau kemampuan melihat kehidupan dengan cara yang berbeda
dan menjelaskan topik dengan cara yang berbeda.
Guru harus memberikan perlakuan yang yang berbeda untuk siswa yang
berbeda. Guru yang baik juga tidak hanya menggunakan satu cara untuk
semua pokok bahasan yang disajikan.
6) Dedication to excellence atau dedikasi untuk keunggulan
Guru yang baik memiliki dedikasi atau menginginkan capaian yang terbaik
dari siswa-siswanya dan diri mereka sendiri.
7) Unwavering support atau teguh dalam memberikan dukungan.
Guru mampu mendorong siswanya yang frustasi untuk berprestasi dan
memberikan keyakinan besar kepada siswanya, bahwa dia memahami materi
pelajaran dengan baik. Mereka juga adil pada siswanya, tidak memuji satu
pihak dan menjelek-jelekkan pihak lain.
8) Willingness to help student achieve atau kesediaan untuk membantu siswa
mencapai prestasi.
Guru yang baik akan memberikan waktu belajar tambahan bagi siswa dan
mereka juga menyadari kalau nilai bukan lah patokan dalam pemahaman
siswa, sehingga lebih mengutamakan pentingnya pemahaman siswa akan
suatu materi dibandingkan nilai yang tinggi.
9) Pride in student’s accomplishments atau bangga atas prestasi siswa.
Guru yang baik akan merayakan keberhasilan untuk siswa terbaik dan semua
siswa karena semua siswa telah melakukan yang terbaik sesuai kemampuan
mereka.
10) Passion for life atau bergairah untuk hidup
Guru tidak hanya tertarik pada bidang tugasnya melainkan juga mereka
merasa senang dengan apa yang dijalaninya tersebut.
Kelompok mengajarkan menggambar dan mewarnai yang berarti kelompok telah mengangkat unsur dasar dari paedagogi yaitu seni dan ilmu. Pada dasarnya memang seni yang kelompok ajarkan hampir sama dengan yang mereka dapatkan di kelas, namun adanya variasi dalam pelaksanaan kegiatan ini membuat adanya variasi dalam metode pengajaran.
Kelompok mengambil teori tentang apa yang harus diperhatikan guru dalam mengajar karena kelompok menganggap kalau teori ini sangat penting diketahui dan dipahami oleh anggota kelompok untuk keberhasilan kegiatan yang kelompok lakukan. Meskipun di lapangan sendiri kelompok masih kesulitan dalam melakukan apa yang terdapat dalam teori. Misalnya saja dikatakan kalau pengajar harus berteman baik dengan siswa namun karena pengajaran yang kelompok lakukan hanya sekali maka kelompok juga belum memiliki kedekatan dengan mereka.
Kelompok juga menganggap 10 top kualitas guru yang baik sangat penting untuk dimiliki oleh pengajar. Dalam pengajaran di PAUD yang kelompok lakukan, hal yang sepertinya paling dibutuhkan adalah kesabaran mengingat mereka merupakan anak-anak yang masih sulit untuk mampu melakukan sesuatu dengan tenang, namun dengan adanya kesabaran, kelompok bisa membuat mereka tetap mengikuti kegiatan yang kelompok lakukan sampai selesai.
- Tujuan:
Pengajaran ini bertujuan untuk: melatih sensorik motorik, mengembangkan kreativitas dan membuat anak mampu berimajinasi.
- Manfaat:
Pengajaran ini diharapkan mampu membantu perkembangan sensorik motorik, kreativitas dan imajinasi anak.
- Lokasi:
PAUD Nadine jalan Asoka 1 Lingkungan IV
- Waktu:
4 April 2013 mulai pukul 09.00-selesai
- Perlengkapan/ alat bantu:
Papan tulis, spidol, buku gambar, krayon/ pensil warna dan kamera
- Perincian biaya
Nama Barang
|
Jumlah Barang
|
Harga
|
Total Harga
|
1. Buku Gambar
|
7 buah
|
Rp. 3.000,-
|
Rp. 21.000,-
|
2. Susu
|
50 kotak
|
Rp. 3.000,-
|
Rp. 150.000,-
|
3. Chiki
|
50 buah
|
Rp. 2.000,-
|
Rp. 100.000,-
|
4. Coklat
|
1 buah
|
Rp. 15.000,-
|
Rp. 15.000,-
|
Total Pengeluaran
|
Rp. 286.000,-
|
D. PELAKSANAAN
1) Perkenalan (20 menit)
Perkenalan dimulai dari perkenalan kami sebagai pengajar kemudian dilanjutkan dengan pemanggilan nama mereka satu persatu agar kami lebih dapat mengenal murid-murid yang akan kami ajarkan.
2) Pembagian Kertas Gambar dan Persiapan Contoh Gambar (10 menit)
Disini kelompok membagi tugas, ada yang bertugas membagikan kertas gambar, ada yang menggambar dan kemudian menjelaskan apa saja yang harus mereka gambar.
3) Menggambar dan Mewarnai (30 menit)
Para murid diminta untuk menggambar objek yang di gambar oleh pengajar kemudian mewarnainya.
4) Pengumpulan dan Pemilihan Gambar Terbaik (10 menit)
Kelompok mengumpulkan semua gambar yang telah selesai dan memilih satu gambar terbaik. Kelompok memilih Gio sebagai pemenang dan memeberikan hadiah yang kelompok sediakan khusus untuk pemenang.
5) Pembagian Reward (10 menit)
Kelompok memberikan reward berupa snack dan susu pada murid yang mengikuti kegiatan ini.
6) Games (10 menit)
Peserta diminta untuk bernyanyi dan menyebutkan kata dalam bahasa Inggris. Disini kelompok dapat melihat kalau murid-murid cukup berani untuk maju ke depan untuk bernyanyi dan sudah mampu mengenal kata bahasa inggris, meskipun dalam pengucapan masih banyak yang kurang baik.
7) Kata Penutup dan Foto Bersama
Kelompok mengucapkan terima kasih kepada semua murid dan guru yang telah bersedia mengikuti kegiatan kelompok kemudian kelompok berfoto bersama guru dan murid.
E. LAPORAN KEGIATAN
1. Serefhy
v Memuji murid.
v Mengajak murid yang sudah selesai menggambar untuk bermain.
v Menanyakan murid warna apa yang ingin dipakai
2. Juli
v Mengajak murid untuk berdiskusi tentang gambar.
v Memuji setiap murid yang menyerahkan kertas gambar.
v Mengingatkan murid yang belum siap menggambar
3. Murid:
v Beberapa murid belum tahu apa objek yang digambar.
v Beberapa murid ada yang lupa membawa pensil warna/crayon.
v Beberapa murid saling meminjam pensil warna/crayon
v Beberapa murid mengalami kesulitan mengenal warna.
v Beberapa murid terlihat tidak bisa diam dan berteriak-teriak di kelas.
v Seorang anak menangis dan ditenangkan oleh guru.
v Beberapa murid belum selesai mewarnai ketika sebagian besar temannya sudah mengumpulkan hasil gambarnya.
v Murid menyelesaikan gambar sampai selesai.
F. HASIL KEGIATAN
Kegiatan yang kelompok laksanakan ini menurut kelompok cukup berhasil dan dapat diterima oleh murid-murid karena beberapa murid yang kurang mengerti warna jadi tahu warna apa yang seharusnya dipakai untuk mewarnai gambar tertentu dengan menyuruh mereka membayangkan benda tersebut, selain itu adanya reward yang kelompok janjikan di awal proses kegiatan ini membuat para murid bersemangat untuk menggambar dan mewarnai dengan sebaik-baiknya. Meskipun demikian kelompok juga tidak dapat menghindari kendala yang disebabkan karena jumlah murid yang terlalu banyak, tetapi dengan adanya bantuan dari guru-guru, kelompok dapat mengatasi kendala tersebut.
G. EVALUASI
Ketika mengerjakan tugas ini tentu saja kelompok mengalami cukup banyak kendala mulai dari kelompok terlalu berfokus pada materi yang diajarkan terlebih dahulu sebelum melihat kondisi sebenarnya di lapangan, menyesuaikan waktu antar anggota kelompok, waktu pelaksanaan yang sesuai dan jumlah siswa dalam kegiatan ini yang terlalu banyak. Namun kelompok belajar dari kendala-kendala yang kelompok hadapi dan mencoba mencari alternatif-alternatif lain sehingga kegiatan ini bisa dilaksanakan dengan baik. Meskipun mengalami kendala, kelompok juga mendapat kemudahan terutama dari sekolah tempat kelompok melaksanakan kegiatan ini, murid-murid dan guru-guru yang mengikuti kegiatan ini.
H. DOKUMENTASI
I. TESTIMONI
Seru, capek, senang, semua jadi satu, ini menjadi tambahan pengalaman bagi saya, dimana saya bisa mengajar menggambar dan mewarnai untuk anak kecil. Saya ikut merasa senang ketika mereka bisa menirukan atau mengikuti gambar yang sudah kami buat dan juga ketika melihat mereka tertawa saat gambar mereka sudah mereka warnai dengan warna pilihan mereka, saya juga puas ketika saya bisa mengajarkan cara menggambar kepada mereka. Melalui kegiatan ini ,saya dapat mengaplikasikan teori menjadi guru yang baik untuk muridnya, salah satunya saja ketika menjadi guru kita harus terus memotivasi mereka, atau juga dengan mengingat nama mereka ketika didalam kelas. Kegiatan kelompok yang ada di Mata Kuliah ini sangat bermanfaat bagi saya ,baik dalam pengetahuan dan juga pengalaman
Tugas ini sangat menarik karena menambah pengalaman saya untuk berinteraksi dengan orang lain terutama dengan anak-anak selain itu dengan tugas ini saya dapat mengaplikasikan teori yang dipelajari selama ini. Tugas ini membantu saya mengerti kalau menjadi guru itu ternyata bukan pekerjaan yang mudah.
Menurut saya tugas ini menarik karena kami langsung mengaplikasikan teori yang ada dibuku. Dan bebas memilih teori sesuai dengan kegiatan yang kami lakukan. Tetapi menurut saya, tugas ini lumayan berat hehehe... Tapi so far so good, and it’s so funny even if it is so tiring hehehe :D
Langganan:
Postingan (Atom)