Kamis, 15 April 2010
Perbedaan Pandangan Masyarakat Indonesia dan Inggris terhadap pendidikan anak usia dini;Tugas Kelompok L
Perbedaan cara pandang masyarakat Indonesia dan Inggris akan pendidikan anak usia dini mengubah pemikiran masing-masing akan pentingnya pendidikan anak usia itu sendiri. Masyarakat Indonesia sendiri, secara rata-rata, memiliki pengetahuan yang minim akan pentingnya pendidikan bagi anak usia dini. Pengetahuan yang minim tersebut bermanifestasi dalam kurangnya minat masyarakat untuk menjadi guru ataupun mengikutsertakan anaknya dalam pendidikan anak usia dini. Hal ini berbeda dengan masyarakat luar negeri, dalam hal ini masyarakat Inggris umumnya, yang memandang pendidikan anak usia dini perlu dalam mengembangkan serta mengoptimalkan perkembangan motorik dan kognitif anak. Sehingga kebanyakan orang tua di Indonesia tidak mempunyai wawasan tentang perkembangan anak yang cukup sehingga banyak di antara mereka yang tidak menguasai dan menerapkan pendidikan anak usia dini di rumah. Bahkan mereka juga tidak mendapatkan pendidikan khusus tentang anak usia dini. Padahal seperti yang kita ketahui lingkungan keluarga memiliki pengaruh yang sangat krusial terhadap perkembangan kognitif dan motorik anak pada usia dini.
Sementara di Inggris, perkembangan industri serta tuntutan modernisasi yang memaksa orang tua untuk bekerja menyebabkan banyak institusi ataupun lembaga yang kemudian menyediakan pendidikan khusus bagi anak usia dini. Pendidikan ini ditujukan khusus untuk membantu perkembangan anak daripada tujuan akademis ataupun pemenuhan kurikulum. Bahkan pemerintah sendiri telah mencanangkan program khusus dalam menyukseskan dan mendukung program pendidikan anak usia dini, seperti melatih tenaga profesional, membantu dalam menyokong dana operasional, serta membantu pengadaan fasilitas yang diperlukan.
Sehingga dapat kita lihat bagaimana peran orang tua dalam mendukung perkembangan anak sejak dini meskipun pada dasarnya para orang tua tidak dapat secara langsung mendukung dan mengambil peran dalam perkembangan anak di usia dini. Bahkan pemerintah mengambil kebijakan bahwa pendidikan anak usia dini merupakan syarat yang harus dipenuhi seorang anak sebelum ia dapat melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, meskipun pada akhirnya kebijakan ini ditentang oleh masyarakat dan tidak diterapkan kemudian.
Hal ini tentu berlawanan dengan kebijakan pemerintahan Indonesia yang kurang mendukung perkembangan anak usia dini di Indonesia. Apalagi penerapan kebijakan bahwa pendidikan anak usia dini dianggap bukanlah sebuah syarat dalam menempuh pendidikan sekolah dasar menyebabkan baik pemerintah maupun pihak swasta kurang “berhasrat” dalam mendirikan institusi-institusi pendidikan anak usia dini di Indonesia.
Sehingga perlu adanya solusi yang diberikan untuk masalah ini antara lain:
1. Hendaknya kebijakan mengenai pendidikan anak usia dini dapat diupayakan agar lebih mendukung perkembangan institusi-institusi pendidikan yang mengelola pendidikan anak usia dini di Indonesia.
2. Perlu dibuat sebuah terobosan baru untuk mensinergikan semua potensi yang ada di dalam masyarakat dalam rangka tercapainya pendidikan anak usia dini yang utuh, menyeluruh, dan terintegrasi.
Referensi:
http://jurnal.pdii.lipi.go.id/indexphp/Search.html?act=tampil&id=9422
http://search.ebschohost.com/login.aspx?direct=true&db=a3h&AN=25779607&site=ehost-live
http://search.ebschohost.com/login.aspx?direct=true&db=a3h&AN=34082367&site=ehost-live
http://etd.eprints.ums.ac.id/3738/L/F100040123.pdf
http://jurnal.pdii.lipi.go.id/indexphp/Search.html?act=tampil&id=9422
http://search.ebschohost.com/login.aspx?direct=true&db=a3h&AN=25779607&site=ehost-live
http://search.ebschohost.com/login.aspx?direct=true&db=a3h&AN=34082367&site=ehost-live
http://etd.eprints.ums.ac.id/3738/L/F100040123.pdf
Anggota kelompok L:
15 April 2010
Label:
Tugas Kelompok L
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar: